Custom Search

My Multiply

Tuesday, August 4, 2009

Kuasa Dosa

Orang bodoh mencemoohkan korban tebusan, tetapi orang jujur saling menunjukkan kebaikan. Amsal 14:9

Kesalahan terbesar yang dibuat umat Kristiani adalah menyepelekan kuasa dosa. Kita tidak suka mengakui dosa kita karena dengan demikian kita harus menebusnya atau mengubah perilaku kita. Jadi kita berargumentasi bahwa padahal kita tidak berdosa sama sekali. Hal pertama yang kita perbuat adalah mencari nama baru untuk dosa.
Dosa kedengarannya terlalu kuno. Terlalu kasar. Marilah kita menyebutnya "kesalahan", atau "kebiasaan", atau "keliru menilai". Itu kedengarannya lebih baik. Lalu, kita berusaha menjelasksan mengapa kita melakukannya: "Semua orang juga melakukannya kan". "Toh tak ada yang dirugikan". "Itu bukan salahku; habis aku kecanduan". Akhirnya, kita meremehkan akibat-akibatnya: "Kok orang-orang zaman sekarang terlalu serius ya". "Seharusnya mereka tidak usah begitu peka deh"

Ujung-ujungnya, persoalannya adalah bahwa kita tidak suka disuruh-suruh. Kita menginginkan kebebasan untuk membuat pilihan-pilihan kita sendiri. Namun kita tidak memahami suatu hal: bukan kita yang mengendalikan dosa; dosalah yang mengendalikan kita. Dosa adalah sikap atau perilaku yang menentang kehendak Allah. Firman Allah telah menetapkan suatu standar yang jelas, bagaimana ganjaran-ganjaran dari ketidak taatan. Mengapa? Karena dosa itu serius. Dosa itu menghancurkan. Dosa itu mematikan (Roma 6:23). Bukan itu yang diinginkan Allah bagi kita. Ia ingin kita mendapatkan kehidupan. Ia ingin kita bebas dari rasa bersalah, malu dan ganjaran-ganjaran dosa. Selama kita menganggap remeh dosa itu, kita tidak akan pernah merasakan kehidupan seperti yang dikehendaki Allah. Itulah kuasa dosa diatas kita.

Janganlah takut melihat dosa apa adanya. Janganlah biarkan pandangan yang keliru tentang dosa merampas kehidupan yang dihinakan Allah bagi Anda. Mintalah agar Allah memberitahu Anda bagaimana Anda dapat menghindarkan dan menjauhi dosa kita.

No comments: