Seorang anak menemukan kepompong seekor kupu-kupu. Dia duduk serta mengamati selama beberapa jam kupu-kupu dalam kepompong. Saat sang kepompong berjuang memaksa dirinya untuk keluar melewati lubang kecil seakan kelelahan sang kupu-kupu berhenti membuat kemajuan. Kelihatan sang kepompong kecil telah berusaha semampunya dan dia tidak dapat lebih berusaha sekan kehabisan tenaga. Dia berpikir ingin menolong kupu-kupu kecil yang nampak kelelahan di dalam kepompongnya.
Anak tersebut memanggil ibunya, dia ingin membantu kepompong kecil yang ingin keluar. Ibunya menjawab "jangan", tetapi si anak tetap memutuskan untuk membantu kepompong kecil. Dia mengambil sebuah gunting, kemudian memotong sisa kekangan dari kepompong itu. Serta merta kupu-kupu kecil keluar dengan mudahnya. Tetapi, kasihan, kupu-kupu hanya mempunyai tubuh yang gembung dan kecil, serta sayap-sayap yang mengkerut. Si anak mengamati terus kupu-kupu kecil dengan sayap mengkerut, dia berharap bahwa pada suatu saat, sayap kupu-kupu akan mekar dan melebar sehingga mampu menopang tubuhnya. Setelah ditunggu sekian lama, sayang, sayap tidak bertumbuh sempurna seperti layaknya kupu-kupu.
Setiap hari si anak mendatangi kupu-kupu, tetapi ternyata kupu-kupu hanya dapat menghabiskan sisa hidupnya hanya dengan merangkak di sekitarnya dengan tubuh gembung dan sayap-sayap mengkerut. Kupu-kupu, tidak pernah bisa terbang. Si anak kemudian mengadukan segala tindakan yang telah dibuatnya untuk menolong kupu-kupu keluar dari kepompongnya kepada sang ibu. Dia mengadukan akibat perbuatannya menolong kupu-kupu, menjadikannya menjadi kupu-kupu yang tidak dapat terbang.
Tindakan mengeluarkan kupu-kupu kecil dari kepompongnya dimengerti untuk kebaikan,akibat ketergesaan tindakan anak tersebut adalah menjadikan kepompong tidak dapat menjadi seekor kupu-kupu yang lucu dapat terbang tinggi kesana kemari.
Kepompong dapat menjadi seekor kupu-kupu membutuhkan perjuangan, perjuangan kepompong melewati lubang kecil adalah merupakan cara Tuhan untuk memaksa cairan dari tubuh kupu-kupu masuk ke dalam sayap-sayapnya. Kupu-kupu akan siap terbang begitu melewati proses panjang berjuang keluar dari kepompong.
Seperti seekor kepompong memerlukan perjuangan agar dapat menjadi seekor kupu-kupu yang indah, hidup kitapun diibaratkan seperti seekor kepompong yang berjuang sekuat tenaga sehingga menghasilkan yang terbaik. Perjuangan sangat kita perlukan dalam hidup kehidupan kita, tanpa ada kata menyerah dan putus asa. Perjuangan pasti berbenturan dengan hambatan. Hambatan yang menghalau kitalah yang akan membuat kita kuat dan menciptakan kekuatan. Percayalah hambatan adalah untuk mempertajam kemampuan kita.
Coba bayangkan apabila Tuhan membiarkan kita hidup tanpa hambatan, mungkin secara perlahan kita akan menjadi seorang lumpuh, tanpa memiliki kekuatan. Tanpa hambatan mungkin kita akan sekuat yang semestinya kita mampu. Atau seperti kupu-kupu yang hidup tanpa hambatan, akhirnya tidak pernah dapat terbang. Hambatan, pergumulan adalah merupakan cara Tuhan untuk menempa kita agar memiliki kekuatan yang kokoh.
Sewaktu aku memohon kekuatan pada Tuhan,
Tuhan memberi aku kesulitan-kesulitan untuk membuatku kuat.
Sewaktu aku memohon kebijakan,
Tuhan memberi aku persoalan untuk ku selesaikan.
Sewaktu aku memohon kemakmuran,
Tuhan memberi aku otak dan tenaga untuk bekerja.
Sewaktu aku memohon keteguhan hati,
Tuhan memberi aku bahaya untuk ku diatasi.
Sewaktu aku memohon cinta,
Tuhan memberi aku orang-orang bermasalah untuk ku tolong.
Sewaktu aku memohon kemurahan dan kebaikan hati,
Tuhan memberi aku kesempatan-kesempatan.
Sewaktu aku tidak memperoleh yang aku inginkan,
Aku mendapatkan segala yang aku butuhkan.
Terima kasih Tuhan, atas pelajaran mengenai kepompong kecil yang berjuang hingga menjadi seekor kupu-kupu. Aku terima semua kehendakMu jadi atas diriku. Buatlah aku sesuai dengan rencanaMu!
Monday, March 1, 2010
Kupu-Kupu
Labels:
Daily Life/Keseharian,
Info Rohani,
Inspiration
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment